Review jurnal Perkembangan Adopsi e - commerce dan Implikasinya bagi Manajemen Organisasi Bisnis

shares



Loundon anda traver membagi e-commerce dalam lima jenis yang meiliputi business to custumer, businness to bussiness, custumer to custumer, peer to peer, dan mobile commerce. Pada sat ini penggunaan e-commerce tertinggi terdapat pada b2b karena sebagian besar memang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan tingkat terendah ada pada b2c.
Model bisnis e-commerce
Model bisnis didefinisakan sebagai Perangkat kegiatan yang dilakukan dan dirancang untuk mendapatkan keutungan di pasar, dalam e-commerce terdapat 6 model bisnis.
Portal     : paket laanan terpadu yang menggunakan layanan pencarian yang menawarakan, downloada file, music, vidio kalender. contohnya adalah google dan yahoo
e-tailer   : model bisnis yang menawarkan produk kepada para konsumenya. Contohnya adalah amazon(dot)com
content provider: model bisnis yang melayani hiburan dan juga berita. Contohnya adalah youtube
market creator: model bisnis dengan menciptakan sebuah web untuk menemukan antara penjual dan pembeli. Contohnya adalah ebay(dot)com
service provider: model bisnis yang menawarkan satu layanan bagi pengguna internet. Contohnya adalah rapidshare(dot)com
comunity provider: situs dimana orang dapat berkumpul dan bersosialisasi. Contohnya adalah facebook(dot)com
e-readynes merupakan suatu tingkat ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan negara dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Peringkat e-readynes dibuat berdasarkan:
1.      Konektivitas dan insfrastrukture teknologi
2.      Lingkungan bisnis dan
3.      Lingkungan sosial dan budaya
4.      Lingkungan hukum
5.      Visi dan kebijakan pemerintah
6.      Konsumen dan adopsi bisnis

Adopsi e-commerce
Adopsi e-commerce ditentukan oleh beberapa faktor seperti tingkat individu, perusahaan sampai tingkat negara.
Setelah dilakukan survey mengenai sebuah situs yang paling diminati didunia, maka didapatkan sebuah hasil negara yang ada didalam daftar e-readynes situs portal mendominasi sekitar 51,3%. Dari sepuluh situs yang paling diminati ada sekitar 6 situs jenis portal. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas dalam sebuah internet masih berlingkup pada pencarian informasi dan mencari informasi. Sedangkan untuk jenis e reatail memiliki porsentasi yang lebih kecil yaitu sekitar 2,59% sedangkan market creator 0,58%.
Implikasi.
Jika kita melihat indikator yang ada di jurnal tersebut maka para pelaku bisnis harus menyiapkan sebuah strategi untuk kebaikan serta pengembangan usahanya. Pada indikator e-commerce tingkat negara misalnya tingkat pendidikan dan tingkat penetrasi penggunaan indonesia mengalami peningkatan dari 2juta menjadi 30 juta dari 2000 sampai 2009.jika era sebelumnya bahwa teknologi informasi dapat menjadi strategi bisnis maka hal tersebut juga dapat digunakan untuk memperbaiki strategi bisnis.secara teknis mngkin ini seperti marketing comunication dari organisasi bisnis.

Kesimpulan
Di negara yang tergolong memiliki kesiapan dalam menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi yang dinyatakan sebagai e-readiness, e-commerce hingga saat ini masih merupakan aktifitas yang jarang dilakukan oleh penduduknya. 

Data menunjukkan hanya terdapat 0,58%, atau 4 situs online retailer dan 2,9 % atau 20 situs market creator yang terdapat dalam 10 peringkat website populer dari 69 negara. Namun demikian adopsi e-commerce akan terus meningkat seiring dengan perbaikan dari kondisi berbagai faktor yang mendukungnya. Perkembangan tersebut akan membawa implikasi bagi manajemen organisasi bisnis terutama dalammengelola komunikasi pemasaran yang perlu untuk mulai mengutamakan online channeldibandingkan dengan pola konvensional yang telah lazim digunakan.

Related Posts

0 comments:

Post a Comment